Menghadiri acara inspeksi rumah atau yang biasa disebut Open House
sebelum memutuskan membelinya, bisa jadi membingungkan bagi siapa pun baik yang
sudah berpengalaman maupun yang belum. Tapi satu hal yang selalu perlu Anda
ingat adalah sebuah rumah lebih dari sekadar desain interiornya saja. Cobalah
untuk tidak membiarkan sofa berbentuk L yang menakjubkan atau tangga yang indah
mempengaruhi keputusan Anda.
Pertimbangkan tentang kondisi perbaikan bangunan sebanyak Anda menilai
tata letak dapur atau kamar tidur. Jika Anda serius ingin membeli properti,
Anda harus teliti. Beberapa pemeriksaan sederhana kadang-kadang bisa menjadi
pembeda antara membeli rumah impian Anda dan melangkah ke dalam mimpi buruk
yang mahal. Dengan mengingat hal itu, Ray White KebayoranSenopati memberikan sepuluh hal yang harus diperhatikan saat Anda memeriksa rumah
yang Anda idamkan.
1. Periksa noda air, korosi dan jamur
Coba lihat dinding rumah untuk mencari tanda-tanda penetrasi kelembapan
atau kebocoran air, terutama di dekat pancuran dan bak mandi. Ini bukan masalah
struktural tetapi bisa menjadi sangat mahal untuk diperbaiki.
2. Periksa langit-langit
Lihatlah langit-langit untuk melihat apakah mereka melendut. Ini dapat
dilakukan dengan menyinari langit-langit, yang akan menunjukkan semua defleksi
(lendutan) dan cacat pada lembaran langit-langit.
3. Lihat ke dalam lemari apakah ada area basah
Semua lemari harus dibuka untuk melihat apakah ada bau lembap, jamur atau
lumut. Bau lembap apa pun bisa menjadi indikasi kebocoran air atau bahkan
kelembapan yang meningkat.
4. Periksa dinding apakah ada retakan besar
Properti dengan sejumlah besar retakan dengan lebar lebih dari 2 cm akan memprihatinkan
dan harus diperiksa lebih lanjut oleh ahli bangunan yang berkualitas.
5. Periksa jamur di kamar mandi dan kamar tidur
Jamur dapat terlihat seperti awan yang tidak berbahaya pada dinding dan
langit-langit. Tapi sebaliknya bila Anda menemukannya, maka Anda harus lebih
waspada pada rumat tersebut. Pertama, jamur buruk bagi kesehatan Anda. Jamur melepaskan
alergen ke udara yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan memperparah masalah
kesehatan pernapasan, seperti asma. Kedua, bisa jadi akibat dari masalah yang
lebih besar. Pembersihan jamur sering mengenakan biaya yang lumayan, karena
harus dilakukan oleh ahlinya.
6. Periksa plesteran dinding bagian dalam apakah ada retakan halus
Retakan halus pada plesteran dinding bagian dalam dapat dengan mudah
diperiksa karena terlihat seperti peta. Retakan ini disebabkan oleh penerapan
plesteran dinding yang tidak tepat pada saat konstruksi. Jika ditemukan di satu
area dinding, biasanya ditemukan di tempat lain juga. Plester dapat retak lebih
jauh dan bahkan menjadi longgar, terutama saat memasang lukisan.
7. Perhatikan garis luar atap
Periksa apakah lurus dan bebas dari defleksi (lendutan).
8. Periksa talang atap dari karat
Talang atap mungkin terlihat bagus dari permukaan tanah, tetapi
memeriksanya dari sisi atas mungkin menunjukkan bahwa talang tersebut berkarat
dan perlu diganti.
9. Periksa downpipes atap yang mengalir ke saluran pembuangan air
Downpipes adalah komponen penting dari
sistem drainase atap. Lakukan jalan cepat di sekeliling luar rumah untuk
memeriksa apakah semua pipa pembuangan atap mengalir ke sumur resapan air hujan
dan tidak hanya ke tanah. Anda juga harus mencari tanda-tanda banjir di masa
lalu atau kelebihan aliran air di sekitar dasar pipa bawah atap.
10. Cari lubang pembuangan di dinding luar perimeter
Ini sangat penting untuk properti bertingkat. Harus ada lubang-lubang
kecil di atas dan di bawah kusen jendela dan pintu. Lubang biasanya berjarak
sekitar 1,2m. Lubang-lubang ini memungkinkan air keluar dari rongga dinding.
Tanpa lubang ini, air dapat menembus dinding bagian dalam rumah dan menyebabkan
perawatan yang terus menerus dan mahal.
Jika Anda ragu, mintalah seorang profesional untuk menemani Anda inspeksi
rumah, menilainya serta menulis laporan mendetail tentang kondisi perbaikannya,
atau tanya kami hari ini di 0812 3900 0385.
Ray White Kebayoran Senopati, Your Property Solutions!
Share