logo-raywhite-offcanvas

03 Dec 2021

Rumah Adat Cantik Dan Unik Di Indonesia (Bagian Ke-2)

Rumah Adat Cantik Dan Unik Di Indonesia (Bagian Ke-2)

Melanjutkan dari total 15 rumah adat yang telah ada di artikel: Rumah Adat Cantik Dan Unik Di Indonesia (Bagian Ke-1), Mari kita lihat  20 rumah adat cantik dan unik lainnya yang ada di negara kita, yaitu:

#1 Rumah Panjang (Kalimantan Barat)
Rumah-Panjangpariwisataindonesia.id 

Rumah adat ini menggambarkan keadaan sosial kehidupan masyarakat Dayak yang ada di daerah Kalimantan Barat, oleh karena itu rumah panjang menjadi ciri khas rumah adat masyarakat Dayak. Fungsi rumah panjang sebagai tempat tinggal keluarga. Dan dibangun tinggi yang bertujuan sebagai keselamatan untuk melindungi keluarga yang tinggal didalamnya dari serangan binatang buas dan serangan dari suku lain di masyarakat Dayak. Selain itu rumah ini juga berfungsi sebagai tempat pertemuan, rapat, kegiatan adat, upacara adat atau ritus-ritus (ritual seremonial keagamaan) yang ada dalam masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.

#2 Rumah Lamin (Kalimantan Timur)
Rumah-Laminpariwisataindonesia.id 

Rumah adat ini dikenal dengan nama, rumah panggung yang panjang dan sambung menyambung. Bentuk rumah melambangkan identitas dari masyarakat Dayak. Dimana bentuknya mewakili kultur serta tradisi turun temurun dari masyarakat Dayak di daerah Kalimantan Timur. 

#3 Rumah Bubungan Tinggi (Kalimantan Selatan)
Rumah-Bubunganid.wikipedia.org

Rumah adat ini memiliki bentuk atap seperti pelana. Dengan bentuk tinggi dan lancip ke atas. Sudut bagian atap nya sekitar 45 derajat. Oleh karena itu rumah adat ini disebut rumah bubungan tinggi. 

#4 Rumah Betang (Kalimantan Tengah)
Rumah-Betangid.wikipedia.org

Rumah tempat tinggal suku Dayak yang berada di daerah sekitar hulu sungai, yang ada di daerah Kalimantan Tengah. Bentuk rumah memanjang lebih dari 100 meter, dan bangunanrumah menggunakan struktur kayu. Suku Dayak menempati rumah adat ini secara komunal, yang terdiri atas puluhan keluarga.

#5 Rumah Baloy (Kalimantan Utara)
Rumah-Baloyid.wikipedia.org

Rumah adat  dengan ciri khaskan kebudayaan seni arsitektur masyarakat suku Tidung. Bentuk dari rumah adat ini terlihat modis dan lebih modern dengan masih menggunakan tiang tinggi pada bagian bawah rumah. Dengan karakteristik bahan bangunan terbuat dari bahan dasar kayu ulin. Bangun rumah menghadap ke utara, dan pintu utama rumah menghadap ke selatan. Dan di dalam Rumah terdapat empat ruang utama yang sebut Ambir.

#6 Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan)
Rumah-Tongkonancanva.com

Rumah adat suku Toraja ini disebut dengan nama Rumah Tongkonan. Rumah dibangun dengan arsitektur rumah panggung yang unik dimana bagunan rumah harus menghadap ke Utara. Alasan utama bangunan rumah harus menghadap ke Utara karena masyarakat suku Toraja percaya bahwa arah utara menjadi tempat berkumpul dengan para leluhur nantinya. Bagian atap dibuat dari tumpukan kayu yang dilapisi oleh ijuk. Dengan tiga ciri khas  ornamen yang khas Toraja.

#7 Rumah Walewangko (Sulawesi Utara)
Rumah-Walewongkopariwisataindonesia.id 

Rumah adat ini disebut juga Rumah Pewaris. Dengan bentuk arsitektur khas budaya suku Minahasa. Bentuk rumah berstruktur panggung. Bangunan terbuat dari material yang berasal dari alam. Digunakan kayu dari alam untuk membangun bagian tiang dan dinding rumah, lantai, dan perlengkapan rumah lainnya. Sementara atapnya dibuat menggunakan bahan daun rumbia. Didalam rumah adat Walewangko, dihiasi dengan ornamen khas Minahasa, seperti ukiran motif tanaman, hewan, dan motif alam lainnya.

#8 Rumah Souraja (Sulawesi Tengah)
Rumah-Saurajapesonawisata.sultengprov.go.id

Rumah adat yang disebut juga dengan rumah Banua Og yang ada di kota Palu, Sulawesi Tengah. Rumah adat ini digunakan sebagai tempat tinggal raja dan sebagai pusat pemerintahan kerajaan pada jaman dahulu.

#9 Rumah Boyang (Sulawesi Barat)
Rumah-Boyangpariwisataindonesia.id 

Rumah adat Boyang terbentuk dari material kayu yang ditopang dari  tiang-tiang penyangga. Rumah yang unik. Merupakan tempat tinggal Suku Mandar yaitu suku asli di daerah Sulawesi Barat. 

#10 Rumah Buton (Sulawesi Tenggara)
Rumah-Butonkendarinesia/kumparan.com

Rumah adat ini disebut juga Istana Buton. Bangunan rumah dibentuk di atas tiang dan terbuat dari bahan kayu alam. Struktur bangunan terdiri dari empat lantai. Dengan luas ruangan  lantai yang semakin ke atas luas lantainya semakin kecil. Ruangan yang berada di lantai pertama, luasnya lebih besar dari pada ruangan  di lantai kedua. Sedangkan lantai keempat luasnya lebih besar dari lantai ketiga. Seluruh bangunan terbuat dari pasak atau disebut juga paku kayu, tanpa menggunakan paku besi dalam pembuatannya.

#11 Rumah Musalaki (Nusa Tenggara Timur)
Rumah-Musalakiadat-tradisional.blogspot.com

Rumah adat masyarakat masyarakat suku Ende Lio. Rumah ini menjadi tempat tinggal ketua adat atau kepala suku dari suku Ende Lio. Fungsi lain rumah adat ini adalah untuk kegiatan adat masyarakat suku Ende Lio dan menjadi tempat upacara ritual adat juga. 

#12 Rumah Dalam Loka (Nusa Tenggara Barat)
Rumah-Lokaadat-tradisional.blogspot.com

Rumah Dalam Loka punya arti dalam bahasa Sumbawa yaitu Dalam yang artinya adalah Istana, sedangkan Loka artinya adalah dunia. Rumah dalam loka adalah rumah adat kediaman raja-raja di masa lampau.  Rumah adat ini menjadi bukti sejarah kerajaan Sumbawa. Lokasinya berada di tengah kota Sumbawa Besar. Dimana bahan bangunan istana secara keseluruhan adalah kayu alam dengan bentuk rumah panggung.  Luas bangunan rumah adat ini adalah 904 meter persegi.

#13 Rumah Baileo (Maluku Tengah)
Rumah-Baileopariwisataindonesia.id 

Rumah adat Baileo menjadi rumah budaya masyarakat Maluku Tengah. Rumah adat yang menjadi tempat berkumpul seluruh warga untuk melakukan aktivitas yang dilakukan dalam rangka mendiskusikan permasalahan  yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat. Dan rumah adat ini juga dijadikan tempat untuk menyimpan benda-benda keramat, tempat upacara adat dan sekaligus tempat untuk bermusyawarah.

#14 Rumah Honai dan Rumah Ebai (Papua)
Rumah-Hanoiadat-tradisional.blogspot.com

Rumah adat masyarakat suku Dani di Papua yang tinggal di daerah pegunungan. Sesuai nama rumah Honai terdiri dari dua kata, yaitu Hun dan ai. Dimana dalam bahasa Papua, “hun” artinya adalah laki-laki, dan “ai” memiliki artinya rumah. Rumah Honai adalah rumah yang hanya ditempati para laki-laki dewasa. Bentuk rumah nya sangat unik yaitu berbentuk lingkaran dengan rangka dari kayu alam dan berdinding anyaman. Dengan atapnya yang berbentuk  kerucut yang terbuat dari jerami.

Sedangkan Rumah Ebai merupakan rumah tempat tinggal perempuan. Di rumah Ebai, ibu-ibu mengajarkan kegiatan kepada anak perempuannya tentang berbagai hal sebelum anak perempuannya menikah nanti. Rumah adat ini mempunyai bentuk dengan ukuran lebih kecil dan lebih pendek dari rumah Hanoi.  Pintu masuk rumah Ebai dibuat sejajar dengan rumah Hanoi. Dan letak rumah Ebai di bagian sisi kiri atau kanan rumah Hanoi. 

#15 Rumah Wamai (Papua)
Rumah-Wamaipopbela.com

Rumah Wamai adalah rumah ternak. Letaknya dibuat dekat dengan dari rumah Honai dan rumah Ebai. Dan biasanya rumah ini  digunakan sebagai kandang hewan ternak, seperti ayam, babi, anjing atau kambing. Bentuk Wamai disesuaikan dengan jumlah banyaknya hewan piaraan yang ada didalamnya, jadi sangat fleksibel.

#16 Rumah Kariwari (Papua)
Rumah-Kariwariindonesiakaya.com

Rumah adat masyarakat Suku Tobati-Enggros. Dan masyarakat ini biasanya tinggal daerah di sekitar Teluk Yotefa dan Danau Sentani, Jayapura. Rumah adat ini berbentuk limas segi delapan. Dengan dinding terbuat dari bambu dan kayu besi, dan daun sagu hutan.

#17 Rumah Rumsram (Papua)
Rumah-Rumsrampopbela.com

Rumah adat di pantai Utara Papua yang menjadi tempat tinggal suku Biak Numfor. Rumah ini ditinggali oleh kaum laki-laki, dan digunakan sebagai tempat kegiatan dalam mengajar dan mendidik para lelaki yang mulai beranjak remaja, dalam mencari pengalaman hidup. Sedangkan perempuan dilarang masuk atau mendekati.

#18 Rumah Mod Aki Aksa (Papua Barat)
Rumah-Mod-Aki-Aksaid.wikipedia.org

Rumah adat suku Arfak dalam bahasa lokal disebut Mod Aki Aksa dan disebut juga Rumah Kaki Seribu dengan corak khas Manokwari.  Rumah adat ini disebut kaki seribu karena rumah dibangun menggunakan banyak tiang kayu alami sebagai penyangga di bawahnya. Sehingga bangunan rumah terlihat seperti memiliki banyak kaki yang panjang  seperti hewan kaki seribu, seperti rumah panggung. Dimana tiang penyangga rumah menggunakan ukuran kayu tinggi dan pendek, yang berguna untuk melindungi penduduk yang tinggal di dalam rumah dari serangan musuh dan ancaman ilmu hitam pada jamannya. Dan bagian atap rumah terbuat dari daun jerami atau daun sagu. 

#19 Wologai (Flores)
Rumah-Wologaicanva.com

Merupakan desa adat di Ende Lio, Flores. Desa ini mempunyai sejarah cerita yang kelam. Yaitu ceritanya pada zaman dulu, masyarakatnya menggunakan kulit manusia untuk dibuat gendang. Untuk masuk ke desa ini, pengunjung harus di catat data personalnya dengan mengisi buku tamu. Dan dikenakan biaya masuk yaitu 10.000 rupiah per orang. Di dalam desa tersedia panggung ritual yang di tempatkan di tengah-tengah desa. Dan pengunjung yang datang dilarang memasuki kawasan ritual ini. Dengan larangan ini, maka pengunjung yang melanggar masuk kawasan ini, dipercaya jiwanya akan terjebak di dalam desa ini selama-lamanya. Selain itu juga di desa ini ada batu seremonial yang dipagari tongkat bambu. Dan batu ini juga dilarang untuk disentuh pengunjung karena menurut kepercayaan penduduknya, jika dilanggar akan menyebabkan badai cuaca buruk terjadi di desa. 

#20 Rumah Wae Rebo (NTT)
Rumah-Wae-Rebocanva.com

Wae Rebo adalah desa adat di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Letak desa di ketinggian 1.100 mdpl di atas permukaan laut yaitu di pegunungan Flores. Desa ini terpencil dan misterius. Di desa ini terdapat 7 rumah utama disebut dengan "Mbaru Niang". Nama ini dikenal karena nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau, Sumatra. Bentuk bangunan rumah adat ini adalah kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar. Rumah ini mirip dengan honai yang ada di Papua tetapi bentuk atap  memanjang sampai menyentuh tanah dan berbentuk kerucut. Rumah terdiri dari beberapa tingkat. Tingkat pertama sebagai tempat tinggal. Tingkat kedua untuk tempat menyimpan bahan makanan dan barang. Lantai tiganya adalah lantai untuk menyimpan benih tanaman untuk bercocok tanam.

Demikian total 35 Rumah Adat dari banyak Rumah Adat yang ada di negara kita tercinta, Indonesia. Sesuai dengan keaneka ragaman adat, suku dan budaya dari kepulauan di negara Indonesia, ditunjukan dengan berbagai bentuk arsitektur cantik dan unik dari rumah-rumah adat yang ada di masing-masin provinsi dari kelupauan yang ada. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dan keinginan anda untuk datang berkunjung sebagai wisatawan domestik.

 

Pastikan anda menemukan banyak daftar pilihan rumah dan apartemen idaman yang DI JUAL di Jakarta.

Ray White Kebayoran Senopati, Your Property Solution!


Sumber:

History of Indonesia Wikipedia

Share